Decluttering, Solusi Agar Rumah Terasa Baru

Decluttering adalah metode untuk mereduksi barang-barang yang tidak diperlukan dan menyimpan barang-barang yang hanya dibutuhkan atau sering dipakai. Bahasagaulnya: Berbenah. Namun tidak hanya sekedar membereskan barang hingga rapi saja, metode ini lebih kearah membuang atau mengeluarkan barang dari rumah.

Istilah decluttering dipopulerkan oleh Peter Walsh dari Amerika lebih dari satu dasawarsa silam dan saat ini dihubungkan dengan Marie Kondo asal Jepang yang memperkenalkan metode Kon Mari sebagai seni dalam membereskan rumah.Metode ini sangat relevan untuk penghuni rumah berkonsep minimalis yang menginginkan hal yang simple dan praktis.

Decluttering memiliki banyak manfaat bagi penghuni rumah, antara lain menciptakan hunian menjadi lebih enak dipandang sehingga menciptakan energi positif dan semangat untuk mulai beraktivitas. Metode ini juga membuat suasana rumah menjadi lapang saat memandang kesetiap sudut rumah.

Penerapan metode decluttering bagi masyarakat saat ini memang menghadapi tantangan antara lain 1) Budaya konsumtif saat ini yang menumpuk barang, sehinggabenda-benda terus bertambah tanpa digunakan secara rutin, 2) Didikan orang tua yang cenderung melakukan “ simpan dulu, siapa tahu nanti butuh”, sehingga membuat midset masyarakat lebih suka untuk mengumpulkan barang-barang di rumah.

Kebanyakan orang sering bingung untuk memulai metode ini.Untuk awalan, metodede cluttering dapat dilakukan pada barang-barang yang sering dipakai seperti sepatu dan sandal. Jika kita amati rak sepatu, pasti ada beberapa pasang sepatu atau sandal yang sudah jarang dipakai. Barang-barang tersebut lebih baik disumbangkan atau dijual. Koran danmajalah bekas, termasuk botol-botol plastik  yang sudah tidak lagi digunakan sebaiknya dijual kepada pengumpul barang bekas.

Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menerapkan decluttering seperti metode 4 kotak, metode 333, metode 12-1212 dan metode KonMari. Sebagai contoh, metode 4 kotak menyortir barang-barang dalam kotak bernama (simpan-pindahkan-buang-berikan).

Pada dasarnya kemauan kuat dari penghuni menjadi faktor utama yang menentukan keberhasilan penerapan metode ini. Penghuni juga harus yakin bahwa hidupnya tidak akan kesusahan dengan membuang barang-barang yang sudah lama ditimbun. Dengan meminimalisir barang yang ada di rumah, aura rumah akan terasa segar, lega dan lebih nyaman. Selain itu, waktu yang dibutuhkan untuk mencari barang jadi lebih singkat tanpa mengobrak-abrik lemari atau gudang.